Intermarket Analisis Untuk
Forex Market
Salah satu kesalahan trader adalah ketika mereka mengolah data fundamental dan pergerakan historikal mata
uang yang ada dengan hanya cukup melihat dari satu pergerakan mata uang
saja, trader sudah merasa dapat menganalisa pergerakan harga mata uang dan
memprediksi trend yang ada.
Sekarang ini, jika kita
ingin sukses trading di forex market, kita sebaiknya dapat menggabungkan
pemanfaatan trading tool dan kegunaannya yang dapat diaplikasilkan dengan
strategi trading yang tidak berlawanan dengan intermarket analisis.
Jika kita akan menganalisa nilai
mata uang Euro terhadap US dollar (EUR/USD), kita tidak hanya melihat dari data
perekonomian Euro tetapi juga dapat melihat data lain yang berhubungan langsung
dengan pasar untuk menemukan pola yang tidak terlihat dan keterhubungan yang
dapat langsung mempengaruhi pergerakan mata uang EUR/USD tersebut.
EUR/USD → AUD/USD (Australian
Dollar/US Dollar), AUD/JPY (Australian Dollar/Japanesse Yen), EUR/CAD
(Euro/Canadian Dollar), GOLD, NASDAQ 100 INDEX, GBP/JPY (Great Britain Poundsterling/Japanesse Yen),
GBP/USD (Great Britain
Poundsterling/US Dollar).
Artinya,
ketika Euro bergerak melemah atau menguat, yang harus kita ketahui bahwa pasti
ada pemicu pergerakan mata uang Euro. Apa pemicunya, dan mata uang mana yang
dapat menggerakkan Euro? Pola pikir atau analisa trading dengan
intermarket analisis, wajib hukumnya dimiliki oleh para trader.
Ketika kita trading di mata
uang USD/JPY (US dollar/Japanesse Yen), kita juga harus melihat beberapa
keterhubungan intermarket yang menggerakkan nilai mata uang :
USD/JPY → EUR/JPY (Euro/Japanesse Yen),
Gold, EUR/CAD (Euro/Canadian Dollar), EUR/USD (Euro/US Dollar), GBP/CHF (Great Britain
Poundsterling), Oil, Nikkei 225, S&P 500 Index.
Kembali lagi, kita
menganalisa peristiwa apa yang sedang terjadi di market? Dan mata uang mana
saja yang bisa terkena dampak terhadap peristiwa tersebut?
Misalnya, ketika mata uang
USD/JPY bergerak ke atas maka tinggal tunggu timingnya Nikkei 225 Index akan
bergerak ke atas juga, dan begitu sebaliknya, artinya pasti ada yang memicu
pergerakan harga USD/JPY.
Contoh di atas merupakan
salah satu cara dalam melakukan analisa pergerakan mata uang, sehingga kita
mendapat hasil analisa yang bersinergi dengan manajemen trading yang kita
miliki.
Memang tidak mudah untuk
menganalisa intermarket analisis, pergerakan energy market, agricultural
market, defisit negara, suku bunga, dan hal lainnya dapat menggerakkan
pelemahan atau penguatan suatu mata uang, yang pada akhirnya semua
bersinggungan dengan US Dollar.
Sebagai
contoh ketika harga minyak melambung tinggi, membuat mata uang Yen Jepang
sedikit melemah dimana kita ketahui Jepang membutuhkan minyak dengan mengimport
dari luar negeri yang akhirnya melemahkan mata uang Yen Jepang, tetapi di lain
pihak tingginya harga minyak bagi Inggris merupakan satu benefit bagi
perekonomian Inggris, yang akhirnya dapat menguatkan mata uang Poundsterling,
harga minyak dan forexmempunyai satu keterhubungan yang kuat pada
ekonomi global saat ini.
Korelasi Gold dan Euro,
ketika harga index US Dollar menguat dapat membuat bergeraknya Euro
dengan arah yang berlawanan, yang akhirnya membuat perpaduan yang baik untuk
melihat pergerakan harga emas, jika kita lihat pergerakan Euro dengan Emas merupakan
pergerakan yang sama artinya ketika nilai Euro menguat maka nilai Emas pun akan
menguat.
Jadi pergerakan nilai Emas
merupakan komponen penting untuk mengetahui performa intermarket analisis di
forex market. Jika kita melihat sebuah tren atau sinyal di gold chart, itu akan
menjadi petunjuk untuk mengambil sebuah posisi di forex market.
Forex market merupakan
pasar yang yang dinamis, ketika kita mulai mencoba dan menemukan multiple
effect dari beberapa market yang terhubung, tentu akan menghasilkan prediksi pattern,
prediksi tren yang tepat…